Rabu, 27 April 2011

Tujuh Cara Efektif Membangun Dan Mempertahankan Semangat Dalam Hidup

Pendahuluan
Banyak diantara kita yang mampu membangun semangat baik terhadap diri kita maupun orang lain, akan tetapi hanya sedikit orang yang mampu mempertahankan semangat itu agar terus langgeng sampai tua dan meninggal dunia. Rahasia dari keberhasilan beberapa orang sukses dari berbagai profesi,  salah satunya adalah karena mereka selalu mempertahankan semangatnya bahkan sampai tua dan meninggal dunia. Sudah menjadi kodrat manusia semangat manusia selalu berubah-ubah dan turun naik. Tapi yang lebih penting bagaimana caranya kita mempertahankan semangat itu minimal tetap bertahan seperti semula bahkan kalau bisa terus meningkat. Inilah yang menjadi bahan kajian penulis yang ingin di ungkapkan dalam tulisan ini berdasarkan hasil kajian beberapa tokoh baik usahawan, olahragawan, Tokoh politik, maupun Tokoh masyarakat.
Setiap orang memiliki mimpi dan keinginan, dan semua itu harus diperjuangkan dengan penuh kesungguhan dan semangat yang besar. Sebuah mimpi tak akan terwujud tanpa adanya usaha nyata dan tindakan. Tindakan tak akan terwujud tanpa adanya semangat dan semangat tak akan muncul tanpa adanya dorongan baik dari dalam diri maupun dari luar diri kita. Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

“Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil”

Kesuksesan adalah hasil dari usaha nyata kita. Seseorang dikatakan sukses apabila dapat mencapai apa yang mereka inginkan.[1] Kemakmuran dalam hidup, kesejahteraan pribadi,  rumah bagus, liburan, perjalanan wisata, membeli barang-barang baru, keamanan dibidang keuangan, memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani baik dalam bisnis maupun kehidupan sosial.
Sukses juga dapat diartikan sebagai kebebasan. Kebebasan dari kegelisahan, ketakutan, kekecewaan, dan kegagalan. Sukses juga berarti Selfrespect (merasa terhormat), terus menerus merasa berbahagia yang nyata dan kepuasan dalam kehidupan, berhasil membuat yang terbaik bagi orang lain.
Sebagai contoh: kesuksesan menuntut ilmu dalam konsep pendidikan Islam tidak hanya ditandai menumpuknya informasi maupun data-data objek pengetahuan pada diri seseorang. Ia juga tidak hanya dilihat dengan ukuran empiris yang sempit melalui serangkaian formalitas ujian. Imam Al-Ghazali menukil perkataan Ibn Mas'ud RA, "Ilmu itu bukanlah banyaknya kutipan atau nukilan informasi, tapi ilmu itu adalah cahaya yang bersemayam dalam sanubari". Prestasi seorang pencari ilmu ditandai dengan meningkatnya rasa takut pada Sang Pencipta. "Barang siapa bertambah ilmunya namun tidak bertambah hidayah pada dirinya, maka ia tidak bertambah apapun kecuali hanya semakin jauh dari Allah", kata para hukama'. Dalam Islam, ilmu bukan hanya untuk ilmu, tapi ia adalah amalan yang dipersembahkan untuk Allah. Ilmu adalah salah satu bentuk ibadah hati untuk bertaqarrub kepada Allah. Menuntut ilmu bukanlah untuk tujuan kompetisi, berbangga-banggaan, pencitraan diri maupun mengumpulkan harta duniawi. Oleh karenanya,.Ukuran empiris yang sempit, seperti Ujian Nasional (UN) dalam menentukan kesuksesan seorang pelajar, tentunya membawa dampak serius bagi mereka yang "diduga" sukses maupun gagal.
 Tentunya setiap orang akan berbeda dalam menafsirkan arti dari sebuah kesuksesan hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, keyakinan agama, serta filosofi hidup yang dianutnya. Tapi gambaran kesuksesan diatas adalah gambaran kesuksesan secara umum. Kesuksesan tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras dan kemauan yang kuat. Kita tidak bisa mencapai kesuksesan dengan hanya berdiam diri dan menunggu datangnya mukjijat. Kesuksesan harus diperjuangkan dengan keringat dan air mata.
Pada umumnya ketika pertama kali berjuang kita begitu bersemangat seakan-akan tak ada yang bisa menghalangi jejak langkah kita, tapi begitu ada sedikit aral melintang kita menjadi putus asa dan berhenti berjuang sebelum mencapai apa yang kita impikan. Padahal apa yang kita raih pada saat itu adalah prestasi yang belum pernah kita raih sebelumnya. Dahulu ketika kita masih berjuang sendirian kita bisa mengalahkan musuh dengan tangan kita sendiri tetapi setelah teman-teman kita seperjuangan semakin bertambah karena termotivasi oleh diri kita, lantas kita malah putus semangat dan tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal perjuangan kita sudah semakin ringan dan tidak seberat seperti sebelumnya, karena kita saat ini dibantu oleh teman-teman seperjuangan yang siap mengorbankan segala jiwa dan raganya demi tercapainya cita-cita dan impian yang telah kita bangun bersama. Kalau kita bersabar sedikit saja kita bisa mencapai  impian kita itu.    
Dalam tulisan ini penulis mencoba mengungkapkan bagaimana caranya kita bisa membangun semangat dan semangat itu terus bertahan sampai kita dapat mencapai semua impian kita. Dalam tulisan ini juga penulis ingin memberikan tujuh resep cara mempertahankan semangat agar tetap bertahan sampai kita mencapai apa yang yang diimpikan. Tujuh resep tersebut adalah Berani Membangun Sebuah Impian, Tetap dalam rutinitas yang membesarkan anda, Membuat Inovasi Baru, Tegas dalam bertindak dan berani dalam Mengambil keputusan, Tidak Sombong Atas Keberhasilan, Selalu berdoa agar kebaikan selalu berpihak pada kita, dan  Hindari 5 hal yang dapat menurunkan semangat anda.

1.      Berani Membangun sebuah Impian
Tidak semua orang mampu membangun impian karena ada tiga tipe manusia dalam kehidupan ini.[2] Yang pertama orang yang takut membangun impian karena selalu dibayangi dengan kenyataan hidup, kepahitan, kemiskinan, kebodohan, nasib buruk dan kenyataan hidup lain yang kurang menyenangkan. Kedua orang yang suka dengan impian tapi mereka tidak merealisasikan dalam kehidupanya. Mereka hanya bisa berkhayal seandainya aku jadi orang kaya, andai aku punya rumah mewah, ada kolam renangnya, lengkap dengan perabotan rumah yang mewah, tapi setiap hari kerjanya hanya bermalas-malasan, kalau kerja selalu terlambat datang, jika ditegur atasan selalu banyak alasan. Kedua tipe manusia diatas tidak akan berubah hidupnya kalau mereka tidak mau merubah sikapnya. Tipe orang yang ketiga adalah orang yang senang dengan impian-impian yang besar dan mau memperjuangkanya dalam hidup. Mereka selalu optimis dalam hidup, dan selalu membuat rencana-rencana yang matang dalam setiap tindakan dan selalu memperhitungkan keuntungan dan resiko yang akan mereka dapatkan ketika mengambil sebuah keputusan. Kalau dilihat dari tipe tersebut kita masuk dalam tipe manusia yang mana. Kalau kita masuk dalam tipe manusia pertama dan kedua cobalah rubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan dan masa depan, yakinkan dalam diri kita bahwa kita bisa melakukanya. Kalau orang lain bisa kita juga pasti bisa. Jika kita masuk dalam tipe manusia ketiga bangunlah impian, rencanakan lebih matang lagi dan tetaplah dalam impian kita dan jangan berhenti sebelum kita dapat mencapai impian yang diinginkan. Jangan takut bermimpi karena tidak ada orang yang bermimpi setelah bangun harus membayar dengan uang cash tapi kita bisa membayarnya dengan cara mencicil dengan kerja keras, kucuran keringat dan air mata untuk mewujudkan segala impian kita itu.
       Dalam Buku berjiwa besar tipe manusia terbagi menjadi tiga bagian.[3] Pertama : Mereka yang menyerah secara total mereka menganggap bahwa kesuksesan hanya milik orang lain yang lebih beruntung. Kedua : Mereka yang setengah menyerah, mereka bersiap-siap, mereka bekerja, dan mereka juga membuat rencana-rencana. Akan tetapi setelah sekian lama mereka berusaha dan persaingan makin hebat maka mereka memutuskan untuk tidak ikut bersaing dan menemukan alasan-alasan. Kelompok ini banyak melingkupi orang-orang berbakat, cerdas, yang lebih suka merangkak dalam hidup daripada bangkit, berdiri dan berjalan tegak. Ketiga : Mereka yang tak kenal menyerah, tak mau di dikte oleh rasa pesimis, tak mau menyerah dengan lingkungan yang menekan, tak percaya pada “merangkak”. Sebaliknya mereka memancarkan dan di liputi oleh semangat sukses.   
       Salah satu cara untuk membangun impian adalah kepercayan atau keyakinan bahwa kita bisa mewujudkan semua mimpi yang diinginkan. Percaya dan yakinkan bahwa kita mampu melakukan itu. Karena tidak banyak orang yang mampu membangun sebuah impian. Dan tentunya tidak banyak orang yang melaksanakan impiannya itu. Tentu banyak orang-orang yang berpikiran negative disekeliling kita, dan yang paling besar biasanya  berasal dari orang-orang terdekat kita, orang tua, saudara. Anak, bahkan istri atau suami kita tercinta. Mereka berkata adalah omong kosong kamu dapat melakukan itu semua, itukan biayanya mahal, jangan nanti kamu rugi dan sebagainya. Kalau kita terpengaruh dengan ucapan dan cemooh mereka selamanya kita tidak akan berubah menjadi lebih baik dari keadaan kita sekarang. Karena kita tidak akan mencapai sukses hanya dengan berdiam diri dan berpangku tangan menunggu mukjijat datang, karena Allah SWT tidak akan dapat merubah nasib suatu kaum kalau bukan kaum itu  yang  merubah nasibnya sendiri. Anda tidak akan bisa menjadi pemimpin hanya dengan mengharapkan menjadi pemimpin dan anda tidak akan punya rumah yang besar dengan hanya berharap saja. Dengan kepercayaan yang kuat anda dapat mencapai sukses dan mencapai semua mimpi-mimpi yang anda inginkan percaya dan yakinlah bahwa anda bisa, kalau orang lain bisa anda juga pasti  bisa.
Menurut Dr. D.J. Schwartz dalam bukunya Berpikir dan Berjiwa Besar ada beberapa proses membangun kepercayan dalam diri kita sebagai berikut.[4] Kepercayaan, sikap “saya positif-saya bisa”, akan melahirkan kekuatan, keterampilan dan energi yang diperlukan untuk melaksanakan. Apabila anda percaya “saya bisa melakukan itu“, maka berkembanglah cara untuk melakukannya.
      Banyak diantara kita yang saat ini masih menganggur dan mengharapkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan kita. Mereka berharap pada suatu hari dapat menikmati kesuksesan seperti orang lain yang telah lebih dahulu sukses. Akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memiliki kepercayaan yang diperlukan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakannya. Dan kita hanya mengembangkan kemampuan yang biasa dimiliki oleh orang-orang pada umumnya yang menjadi pesaing kita di bursa kerja. Dan ketika kita melamar pekerjaan banyak perusahaan melihat diri kita hanya biasa-biasa saja dan tidak memiliki keistimewaan yang luar biasa sehingga surat lamaran kita hanya dijadikan arsip lalu dibuang bila tidak diperlukan lagi, padahal ijazah yang kita ajukan hasil perjuangan yang panjang ketika kita masih kuliah.
Setelah beberapa kali melamar pekerjaan sesuai dengan bidang dan kemampuannya, tidak ada satu perusahaan pun yang mau menerimanya akhirnya timbul depresi dan berakibat menurunya kepercayaan diri. Kalau hal ini dibiarkan terus menerus berlanjut akan berakibat pada suatu penyakit yang bernama penyakit “Excusitis” yaitu penyakit kegagalan dengan selalu mencari alasan-lasan mengapa mereka gagal. Saya tidak diterima kerja diperusahaan X karena Nepotismenya masih terlalu kental padahal semua itu karena dia tidak memiliki kriteria yang diinginkan perusahaan. Ketika gagal menjadi PNS mereka berkata, mereka yang lulus hanya yang berduit dan memiliki hubungan dekat dengan para pejabat. Padahal hasil ujiannya tidak memenuhi standar kelulusan, dan kenyataan dilapangan masih banyak orang yang lulus murni tanpa uang dan koneksi.
Kalau anda ingin terhindar dari penyakit Excusitis dan bahkan kita sudah terjangkit dan ingin sembuh dari penyakit tersebut. lakukanlah beberapa hal terus berjuang untuk mencapai sukses dan tumbuhkan terus keyakinan anda bahwa anda mampu. Lakukan berkali-kali jangan putus asa selama masih ada kesempatan karena keyakinan dan kepercayaan anda akan mendorong pikiran kita mendapatkan cara bagaimana melakukanya sampai anda berhasil. Karena makin sukses seseorang makin kurang ia mencari alasan-alasan (excuse).
Banyak orang orang sukses untuk mencapai kesuksesan tersebut menemui jalan yang berliku dan panjang. Tetapi mereka terus melakukan walaupun aral melintang, kepercayan diri mereka untuk sukses sangat tinggi. Cobalah anda perhatikan orang-orang yang sedang sukses. Kepercayaan diri mereka sangat tinggi, mereka yakin bahwa mereka berbobot, dan mampu. Mereka percaya dapat melakukan hal-hal yang besar, oleh sebab itu mereka melaksanakan usaha-usaha yang besar. Segala perbuatan, sikap dan cara mereka menghadapai orang-orang, karakter, pikiran-pikiranya semuanya menunjukan “inilah professional. Inilah orang penting. Dan meraka seakan-akan tidak peduli akan-hal-hal yang kecil, karena mereka selalu berpikir besar. Dan mereka berpikir banyak hal-hal besar yang harus mereka lakukan dari pada memikirkan hal-hal yang kecil dan banyak menguras tenaga. Mereka tidak pusing dengan cemoohan orang lain, dengan hinaan orang lain bahkan caci maki dan ancaman. Mereka menghadapi itu semua dengan ketenangan sambil tertawa betapa lucunya dirinya dan orang itu.
Menurut Dr. D.J.Schwartz Manusia adalah produk pikiran-pikiranya sendiri. Liputilah diri anda dengan kepercayan yang besar. Lancarkan ofensif-sukses anda dengan kepercayaan yang jujur dan serius bahwa dengan kepercayan yang jujur dan serius anda akan berhasil. Percayalah dalam kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran. Otak atau pikiran anda adalah “pabrik pikiran”. Pabrik yang bekerja keras, yang menghasilkan gagasan-gagasan yang takterbilang banyaknya setiap hari. Produksi dalam pikiran anda di temani oleh dua mandor yang satu adalah si kemenangan dan yang satunya adalah si kekalahan. Si Kemenangan memproduksi gagasan-gagasan positif yang spesialisasinya adalah menghasilkan gagasan-gagasan positif. Mandor yang satunya lagi adalah si Kekalahan, yang memproduksi gagasan-gagasan negative. Dia ahli dalam mengemukakan alasan-alasan mengapa kita tidak mampu dan lemah, mengapa kita tidak bisa. Spesialisasinya adalah memproduksi rantai gagasan-gagasan “bagaimana agar kita gagal”.
Baik si kemenangan maupun sikekalahan sangat cepat menjalankan perintah kita, apa yang kita perlukan hanyalah memberi sinyal, baik kepada si kemenangan maupun kepada si kekalahan. Sinyal itu adalah sinyal pikiran. Jika sinyal itu positif si kemenangan akan maju, lalu bekerja. Sebaliknya kalau sinyalnya negative, si kekalahan  yang akan maju ke depan.
Sebagai contoh saya akan bercerita tentang adik saya yang bernama Fitri. Pada suatu hari Fitri mengirim SMS ke Reg ketik Ramal kirim ke 9554 lalu dibalas dengan ramalan bahwa pada hari itu dia akan mengalami nasib sial, setelah itu dia merasa gelisah tak karuan, menunggu hari itu agar cepat berlalu. Pikiran negatifnya bekerja bahwa dia benar-benar akan sial pada hari itu dan ternyata benar HP nya hilang pada hari itu juga. setelah kejadian itu dia yakin bahwa ramalan itu benar. Jika seandainya pada saat itu dia mengabaikan kata-kata peramal yang dikirim lewat SMS dan pikiran positifnya bekerja tidak akan terjadi apa-apa, pasti kejadian itupun mungkin tidak terjadi. Karena selama seharian dia panik sampai lupa menyimpan HP nya entah dimana, padahal sejak tadi pagi HPnya selalu dibawa kemanapun  dia pergi, setelah itu dia baru sadar kalau HPnya sudah tidak berada ditanganya lagi dan raib entah kemana. Atau seandainya dia tidak mengirim SMS seperti itu sama sekali pasti hatinya pada saat itu merasa senang dan tidak terganggu dengan ramalan yang dapat merusak keyakinan kita pada Allah SWT.
Kenyataan di masyarakat, kita masih banyak melihat orang-orang yang telah mengaku Islampun, bahkan mereka rajin shalat, berpuasa dan beribadah yang lain, di dalam kehidupan mereka sehari-hari masih bersikap dan bertingkah laku syirik. Mereka masih mengabdi kepada “ilah” yang lain selain Allah SWT. Pengabdian sampingan itu biasanya dalam bentuk “rasa ketergantungan dengan ilah yang lain. Padahal dalam Alqur’an Allah SWT mengingatkan bahwa dosa terbesar yang tak akan di ampuni oleh Allah ialah syirik :
اِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ اَنْ يُشْرَكَ بِه وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذَالِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى اِثْمًا عَظِيْمًا. ( البقرة : 48 )
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang mensyirikan-Nya, tapi ia akan mengampuni kesalahan lain dari siapa yang diperkenankan-Nya. Barang siapa yang mensyirikan Allah, sesungguhnya dia telah berdosa yang sangat besar.” (Q.S 4:48):
Dalam pandangan Islam penyakit yang sering bercokol dalam hati manusia adalah penyakit takut dan bimbang. Penyakit ini biasanya timbul akibat kurang yakinnya seseorang akan kemutlakan kekuasan Allah SWT. Kurang yakinnya seseorang akan kemutlakan Allah menyebabkan ia kurang pasrah dalam mewakilkan nasibnya kepada Allah. Jika ia kurang yakin akan kemutlakan kekuasaan Allah SWT. Maka kebimbangan segera timbul. Kebimbangan ini yang kemudian akan berkembang menjadi rasa takut. Segera. Rasa takut biasanya timbul terhadap perkara yang akan datang yang belum tentu akan terjadi. Misalnya pikiran yang wajar menunjukan bahwa kemungkinan terjadinya perkara itu dan akan berakibat jelek terhadap kita 50%. Biasanya dengan pengandaian yang dilebih lebihkan di bayangkan seolah-olah kemunghkinan jauh lebih besar dari 50%, maka kitapun ketakutan . padahal jika kita sadar, boleh saja kita mengandaikan sebaliknya, yaitu lebih kecil dari 50% bukankah kita tidak perlu takut. Dalam keadan tidak takut kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mengatasi akibat yang akan mungkin terjadi. Biasanya di bawah tekanan rasa takut orang sudah tidak dapat lagi berpikir, bahkan bagi sebagian orang bisa menjadi panic dan berhenti berpikir sama sekali.
Namun diatas semua itu, keyakinan akan seluruh sifat-sifat (attribute) allah yang mutlak pasti akan menentukan dan memelihara kemantapan hati seseorang. Bukankanh Allah telah menjamin, bahwa “tidak akan mengenai suatu kejadian akan kita, kecuali memang telah di tetapkan  Allah bagi kita”. Allah SWT berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَّا اِلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَمَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.
Katakanlah . ‘Takkan ada apapun yang akan menimpa kami, kecuali yang telah di tetapkan Allah; Dialah pelindung kami, maka hanya kepadanyalah si mukmin mewakilkan urusan mereka.”( Q.S 9:51)

Takut dan bimbang adalah gejala jiwa yang kurang bertauhid. Dengan perkataan lain takut dan bimbang adalah pertanda syirik. Cara mengatasi rasa takut adalah dengan tawakkal kepada Allah, artinya mewakilkan perkara yang kita takuti itu kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan pemecahan  masalah tersebut.
Betapapun jelek akibat yang akan terjadi pada diri kita, maka dengan tawakal kepada Allah kita akan siap menerimanya sebagai kehendak Allah, yang sedang menguji kita. Maka jika kita berhasil keluar dari peristiwa itu biasanya kita akan punya iman yang lebih tebal itulah yang dialami oleh para Nabi dan Rasul dalam meningkatkan iman dan tauhid mereka. Kita tidak akan pernah naik ke kelas yang lebih tinggi jika kita tidak mengikuti ujian. Berbagai macam ujian yang kita hadapi membuat diri kita lebih baik, lebih kuat, dan lebih bijaksana dalam menghadapi hidup ini.
Mulai dari sekarang kita harus berani melakasanakan semua impian-impian  yang positif, hindari rasa takut dengan tetap bertawakal kepada Allah, teruslah berjuang untuk mencapai cita-cita yang kita impikan.

2. Tetap dalam rutinitas yang membesarkan anda
Banyak diantara kita yang melakukan rutinitas tapi tidak membesarkan diri kita menjadi lebih baik, lebih berkualitas, lebih kaya, dan lebih bijak dalam menghadapi hidup. Kita terus bertahan dengan rutinitas tersebut hinggga sampai pada titik jenuh dan frustasi lalu menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Sampai dirumah kepala pusing, pikiran tak karuan, rasanya ingin marah-marah, istri dan anak jadi sasaran dan bahkan  melahirkan masalah baru yang lebih besar sampai pada keretakan rumah tangga.
Kalau rutinitas yang anda jalankan tidak bisa membesarkan anda apalagi orang lain dan orang-orang yang anda cintai, coba anda analisa dimana letak kesalahan tersebut. Kalau kesalahan itu berasal dari diri anda coba rubah sikap anda jadilah pribadi yang pandai menghargai orang lain dan bisa memotivasi orang-orang disekitar anda ucapkan salam atau selamat pagi pada setiap orang yang anda temui, tebarlah senyum setulus hati dan tanpa pamrih, hingga orang lain menganggap anda aneh. Akan tetapi kalau kesalahan itu berasal dari organisasi anda coba rubah lingkungan anda dan perubahan itu dimulai dari diri anda sendiri tapi bila lingkungan anda tidak mau berubah bersikaplah tegas cari lingkungan yang lebih baik yang dapat menerima orang-orang yang memiliki jiwa besar seperti anda. Hal ini pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika orang-orang Mekkah memusuhiNya, beliau hijrah ke Madinah disana beliau menemukan orang-orang yang satu visi, satu misi  dan pemikiran. Kalau anda ingin merubah hidup rubahlah dari sekarang jadikan diri kita lebih berkualitas sehingga orang lain akan bergantung pada kita, mereka akan merasa kehilangan jika kita tidak berada di sekitar mereka dan kita pantas dibayar mahal.
Buatlah lingkungan yang baik, pengaruhi orang-orang disekitar kita agar kehidupanya lebih baik lagi. Berbuatlah banyak buat orang lain niscaya orang lain akan berbuat banyak buat diri kita. Jangan takut miskin ketika kita banyak berbagi dengan orang lain, karena Allah SWT Maha Kaya tidak akan habis kekayaan Allah SWT walaupun semua orang dikayakannya. Apabila kita sudah berubah lebih baik akan tetapi lingkungan kita tidak mau berubah baik. Teruskan rutinitas kita untuk berbuat baik karena siapapun orang nya pasti senang dengan orang yang baik. Penjahat sekaliber dunia pun akan menyerahkan manajemen keuanganya kepada orang yang baik. Mereka tidak rela Perusahannya hancur karena dikelola oleh orang-orang seperti dirinya.
Hadapi orang yang mencemooh kita dengan senyuman persahabatan. Sampai mereka berkata : Anda sudah gila ya! saya hina kok malah senyum, saya ludahi malah terima kasih, aneh memang. Nabi Muhamad SAW pernah dihina oleh seorang Kafir Kurais warga Mekah bahkan diludahi setiap kali Nabi Muhammad SAW lewat. Tapi beberapa hari kemudian Nabi Muhammad tidak melihat orang yang biasa meludahinya, lalu beliau bertanya pada seorang sahabat kemana si Fulan. Sahabat menjawab Si fulan sakit. Lalu Nabi menjenguk orang tersebut. Betapa malunya orang itu ketika mengetahui nabi menjenguknya padahal banyak teman-teman dekatnya belum sempat menjenguk. Lalu orang tersebut berkata Hai Muhammad apakah engkau akan membalas olok-olokku atau mau meludahiku. Lalu Nabi menjawab tidak aku ingin melihat kedaanmu karena aku rindu dengan olok-olok dan caci makimu. Lalu orang itu menangis dan merangkul Nabi Muhammad dan meminta maaf atas perbuatanya sewaktu dia sehat. Sekalipun Nabi Muhammad SAW dihina dicaci maki bahkan dianiyaya oleh Kaum Thoif sampai di lempari batu sampai berdarah-darah. Penganiyaan orang-orang Thoif tersebut  malah dibalas dengan doa agar mereka kembali ke jalan Allah dan berkat doa beliau sampai sekarang dari kota itu lahir para ulama-ulama besar. Walaupun banyak rintangan Rasulullah SAW terus  berjuang untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT sehingga Islam sekarang dianut oleh sebagian besar penduduk di muka Bumi ini.
Kalau anda seorang Salesman, walaupun setiap hari banyak ditolak pelanggan selama anda yakin dengan apa yang anda kerjakan akan membesarkan anda dan orang lain, teruslah berjuang karena boleh jadi rijki yang anda dapatkan hasil dari membesarkan orang lain. Jangan takut akan ada pesaing baru karena orang yang anda besarkan lebih sukses dari anda dan  anda seharusnya bangga kalau orang yang kita bina bisa besar karena anda dan bahkan jauh melebihi anda. Yakinlah rijki dari Allah SWT tidak akan tertukar karena setiap orang sudah memiliki rijkinya masing-masing, tugas kita didunia hanya menjemput rijki itu dari manapun asalnya.
Kalau anda ingin sukses jauhi prasangka buruk terhadap siapapun. Saya punya cerita menarik ketika awal kami memulai usaha bisnis minuman kemasan. Beberapa kali rumah kami di hadiahi kotoran manusia entah siapa yang melakukannya. Pagi-pagi sekali tetangga saya memberitahukan bahwa dibelakang rumah kami pas ditembok rumah, ada orang yang membuang kotoran manusia. Lalu sebagian kotoran di usapkan ke pintu belakang rumah. Pada saat itu saya hanya tersenyum dan menganggap itu bukan hal yang perlu di besar-besarkan dan saya berpikir positif kalau semua itu perbuatan orang gila. Sang tetangga berupaya meyakinkan saya bahwa semua itu biasanya perbuatan orang yang hasud (iri hati) dan ingin menjatuhkan usaha kita. Lalu saya menjawab apa yang perlu dibuat iri dari saya rumah saja masih belum jadi, usaha baru mulai dan hidup saya pun tidak berlebih, sudahlah pak kita serahkan saja semuanya pada Allah, lalu saya mengabaikan kejadian tersebut. Beberapa minggu kemudian sepulang dari mushola selesai shalat subuh  saya menemukan kotoran manusia tepat di depan jendela depan rumah kami. Sekali lagi saya berprasangka baik mungkin ini perbuatan orang gila lalu saya membersihkan kotoran tersebut dan mengabaikan kejadian tersebut seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Dan Alhamdulillah sampai hari ini saya dan keluarga masih sehat wal’afiat dan kami tidak pernah menemukan orang buang kotoran dirumah kami lagi.
Kalau seandainya saya menuruti nasihat tetangga yang menyarankan agar saya pergi ke tempat dukun dan menanyakan mengapa kotoran tersebut sampai berada dirumah kami, pasti sang dukun akan menuduh orang lain sebagai orang yang ingin berbuat tidak baik pada keluarga kami. Kalau kami turuti permasalahan tersebut tidak akan pernah berakhir dan waktu kami habis hanya untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting seperti itu, padahal masih banyak hal-hal penting yang harus kita lakukan. Dalam prinsif hidup kami, kami selalu menyerahkan hidup dan mati kami hanya pada Tuhan yang Maha Esa Allah SWT. La hawla wala kuwwata illa billahil aliyil adzim.
Anda pernah melihat acara Uka-uka (Penampakan) di TPI beberapa orang Indonesia yang ikut acara tersebut berakhir dengan kerasukan dan bertemu dengan mahluk aneh, yang disebut dengan Setan, Gandaruo, Kuntilanak, Pocong dan sebagainya tetapi beberapa orang barat yang ikut acara tersebut ditempat yang keramat dan dianggap Anker oleh sebagian masyarakat tidak pernah menemukan apa-apa. Apa penyebabnya karena mereka tidak yakin dengan mahluk-mahluk menyeramkan yang ada di tempat tersebut sehingga dengan keyakinannya itu tidak terbayangkan sesosok mahluk seram apa pun. Sehingga tidak akan terjadi apa-apa.
Kejadian-kejadian tersebut mengajarkan pada kita untuk selalu menjauhi sifat atau prasangka yang buruk terhadap sesuatu, berprasangka baiklah terhadap sesuatu niscaya apa yang anda dapatkan adalah sesuatu yang baik karena Allah SWT Berfirman dalam sebuah hadis Qudsi : “Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT  berfirman, Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-ku kepadaku. Aku senantiasa bersamanya selagi dia mengingat-ku, jika dia mengingat-ku pada dirinya, aku mengingatnya pada diriku, jika dia mengingatku ditengah-tengah kelompok, aku mengingatnya di tengah-tengah kelompok yang kebih baik dari mereka (Hadis Qudsi, HR Muttafaq’alaih).”
Setelah kita berprasangka baik kita harus tetap dalam rutinitas kita dan yakinlah kita akan besar dengan rutinitas tersebut niscaya Allah SWT akan memberikan jalan buat kita menuju cita-cita yang kita inginkan. Allah SWT Berfirman :
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَمُوْا فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ.
اُولئِكَ اَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِيْنَ فِيْهَا جَزَاء ٌبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :”Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni syurga mereka kekal di dalamnya ; sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan (Q.S Al-Ahqaaf :13-14)

Dalam Hadis yang di riwayatkan oleh Muslim Rasulullah SAW bersabda
وَعَنْ اَبِى عَمْرٍو : وَقِيْلَ اَبِى عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ : قُلْ لِى فِى اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ اَسْأَلُ عَنْهُ اَحَدًا غًيْرَكَ قَالَ : قُلْ امَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ ( رواه مسلم )
Dari Abu ‘Amr, ada yang mengatakan abi, Amrah sufyan bin Abdullah Ra, Ia berkata :”Saya berkata kepada Rasulullah : “Wahai rasulullah ajarkanlah kepada saya suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam dan saya tidak akan bisa menanyakan kepada orang lain selain engkau! Beliau menjawab: Katakanlah, saya beriman kepada Allah, kemudian teguhlah kamu pada pendirian itu.” (HR Muslim)

3.      Membuat Inovasi Baru
Kadang kita merasa si A lebih enak dari kita, kehidupannya lebih berhasil, kaya raya banyak harta, dan yang ada dihati kita hanya iri hati dan dengki. Sehingga tema pembicaraan yang selalu hangat hanya membicarakan orang itu saja. Dimanapun kita berada, tema apa yang kita bicarakan akhirnya larinya ke pembicaraan semula yakni membicarakan si kaya raya itu. Tanpa bisa kita pungkiri bahwa dirinya memiliki keistimewaan dihati kita, walaupun yang keluar dari pembicaraan kita hanya kejelekanya saja kata-kata tersebut keluar lebih karena perasan iri hati dan dengki saja. Pada dasarnya kita mengakui bahwa dirinya lebih baik dan lebih hebat dari kita. Dan dari rasa iri hati ini justru akan menimbulkan ghibah (membicarakan kejelekan orang lain walaupun semua itu memang sesuai dengan fakta) padahal setiap manusia paling tidak suka kalau kejelekanya diungkapkan termasuk juga dirinya terlebih-lebih fitnah (tuduhan yang tidak terbukti). Sampai ada ungkapan bahwa pitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Penyakit Hasad atau dengki tumbuh di hati seseorang apabila ia tidak senang dengan keberhasilan orang lain. Sikap ini biasanya di dahului oleh sikap yang menganggap diri paling hebat dan paling berhak mendapatkan segala yang terbaik, sehingga jika melihat orang lain yang kebetulan lebih beruntung, maka ia merasa di saingi, jadi pada dasarnya hasad ini juga berasal dari sikap membesarkan diri (kibir) diri atau sombong.
Banyak diantara Kita hanya melihatnya pada saat ini ketika seseorang telah sukses, tapi kita malah melupakan sejarah yang melatar-belakangi mengapa dia menjadi sangat sukses seperti sekarang ini. Tentunya kesuksesanya pada saat ini sebenarnya adalah buah dari hasil perjuangan, ketabahan serta kesabaran selama meniti karirnya. Mengapa kita tidak mau meniru latar belakangnya sehingga kita dapat mengikuti suksesnya itu. Tentunya ketika kita meniru si sukses perlu adanya inovasi-inovasi baru sesuai dengan keadaan kita, modal yang kita punya, serta usaha apa yang kita jalani. Seandainya usaha yang kita jalani sejenis dengan orang sukses tersebut pasti ada perbedaan karena berbeda waktu serta keadaan dengan ketika orang sukses itu meniti karir. Disitulah perlu adanya variasi-variasi baru sehingga dapat menghasilkan suatu yang baru dan berbeda dengan produk yang dibuat oleh si sukses tadi. Bisa jadi produk yang kita hasilkan akan lebih baik dari produk si sukses sehingga kita dapat bersaing secara sehat dengan produknya si sukses dan pada suatu saat kita juga dapat sukses seperti dirinya.
Seandainya si sukses tadi tidak mau membuat inovasi-inovasi baru diapun akan jatuh karena tersaing oleh produk baru yang lebih inovatif. Sebagai contoh Mang Udin Cimpaeun terkenal dengan pengusaha Penyewaan tenda yang sukses pada era sepuluh tahun yang lalu, tapi sekarang ini usahanya bangkrut karena tak ada lagi orang yang mau menyewa tendanya. Hal tersebut di karenakan  tendanya sudah usang dan tidak sesuai dengan permintaan pasar modern seperti sekarang ini. Lain halnya dengan H. Amin Cilodong usaha tendanya yang dirintis sejak tahun delapan puluhan tetap laris sampai sekarang dan banyak dipesan konsumen. Dari mulai kalangan bawah sampai kalangan menengah keatas, dari mulai tenda kelas lapangan, sampai kelas gedung Pertemuan. Karena beliau selalu membuat inovasi-inovasi baru, ketika orang ramai membuat hiasan dengan kembang plastic beliau mengikutinya dan ketika orang kembali kealam dengan hiasan-hiasan dari pohon hidup beliaupun membuat inovasi-inovasi baru dengan berbagai hiasa dari pohon hidup.
 Pada saat jaman berubah pola pikir masyarakat berubah seharusnya perlu diikuti oleh perubahan-perubahan produk yang diperlukan oleh pasar sehingga kita dapat memenuhi permintaan pasar, tentunya kita juga perlu menjaga pelanggan agar tetap mau menggunakan produk kita. Beberapa tahun yang lalau saya menjalani usaha suplayer minuman kemasan bersama istri, usaha kami terus berkembang karena kami membuat beberapa inovasi-inovasi dalam melayani pelanggan. Pada awal memulai usaha ini saya bersama istri mengadakan survey ke beberapa toko, dari hasil pengamatan kami para suplayer lain melayani pelanggan dengan harga cash tidak di hutangkan, alasan mereka agar cash flow berjalan lancar. Tapi permintaan pelanggan untuk diberikan tempo waktu cukup besar mereka tidak terlalu mempedulikan harga yang penting sesuai dengan harga pasar. Akhirnya kami sepakat dengan istri untuk memberikan tempo waktu pembayaran tiga hari dari waktu pengiriman. Alhamdulillah dalam waktu satu bulan kami sudah memiliki pelanggan seratus toko yang mau berlangganan dengan kami.       
Kalau kita hanya bisa bicara dan berdiam diri dalam kedengkian dan iri hati lama-lama kita bisa lebih cepat mati, karena penyakit iri dan dengki yang kita buat sendiri menjadi penyakit yang lebih kronis. Manfaatkan waktu luang untuk berpikir positif tentang apapun sehingga pikiran kita yang jernih akan melahirkan ide-ide kreatif sehingga kita dapat menciptakan inovasi-inovasi baru sesuai minat serta bakat yang kita miliki. Bukan hanya dalam bidang bisnis, dalam membina hubungan hidup berumah tangga pun perlu ada inovasi dan variasi-variasi baru sehingga hubungan rumah tanga kita semakin baik dan harmonis, buat suasana rumah yang menyenangkan sehingga  penghuni yang ada dirumah tersebut tidak bosan dengan suasana yang itu-itu saja. Sempatkan waktu untuk berwisata seminggu sekali kalau tidak sempat sebulan sekali bersama seluruh keluarga termasuk mengajak seluruh anak kita. Karena rutinitas yang kita lakukan sehari-hari tanpa adanya inovasi dan variasai baru akan mendatangkan kebosanan dalam hidup.

4.      Tegas dalam bertindak dan berani dalam Mengambil keputusan
Ketegasan dalam bertindak dan berani mengambil keputusan merupakan kunci sukses dalam hidup. Tanpa ketegasan dan keberanian dalam mengambil keputusan akan mengakibatkan kekacauan dalam kehidupan ini. Seorang pemimpin yang tidak tegas dalam menegakan hukum akan berakibat pada kekacauan pemerintahan yang dipimpinya, seorang suami yang tidak tegas terhadap istrinya yang boros dalam membelanjakan uang akan berakibat patal pada ekonomi keluarga dan bisa berakibat pada keretakan rumah tangga mereka. Seorang bapak yang tidak tegas terhadap prilaku anaknya yang menyimpang akan berakibat kerusakan yang lebih parah terhadap si anak Sebagai contoh sekitar awal tahun 2008 masyarakat Indonesia dikejutkan oleh sebuah peristiwa pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pengidap penyakit homo seksual yang bernama Rian. Sebelas nyawa hilang ditanganya. Dan kejadian tersebut sebagian besar terjadi di rumah orang tuanya sendiri, dan sekaligus menjadi kuburan bagi korban-korban Rian. Setelah diadakan investigasi yang melatar belakangi kejadian tersebut, semua itu terjadi akibat pola asuh yang salah dan pembiaran orang tua terhadap prilaku anaknya yang menyimpang. Kalau senadainya orang tua Rian pada saat itu tanggap terhadap perilaku anaknya yang menyimpang dan mengadakan konsultasi dengan psikiater, mungkin kejadian tersebut tidak pernah terjadi. Karena kurang tegas dalam bertindak dalam mengambil keputusan berakibat pada penyakit yang lebih kronis. Bukan hanya merugikan dirinya dan keluarganya tapi orang-orang di sekelilingnya juga menjadi korban.
Mengapa sebagian dari kita banyak yang kurang tegas dalam bertindak, karena kita tidak memeperoleh kecakapan tersebut melalui pengalaman dan praktek. Dalam kehidupan ini sebagian dari kita hidup dalam kedaaan yang sama dari tahun ke tahun, kalau lima tahun yang lalu kita masih menjadi bawahan dan sampai hari ini kita bekerja hanya menjadi bawahan coba kita instroveksi diri kita, mungkin ada yang salah dalam tindakan kita. Kalau sampai hari ini kita bekerja pada pekerjaan yang itu–itu saja dan selama bertahun-tahun kita tidak mendapatkan promosi, jangan anda menyalahkan orang lain coba lihat keputusan yang anda ambil.
Sebagai contoh saya dapat ilustrasikan dengan pengalaman saya. Beberapa tahun yang lalu ketika saya baru mendapatkan kucuran pinjaman dari bank BRI sebanyak dua puluh juta rupiah, saya berniat ingin memulai usaha baru, berbagai jenis usaha saya coba pelajari. Sampai bertemu dengan Idham Kholid seorang teman lama ketika sama-sama merintis usaha Wartel. Setelah usaha Wartel kami bengkrut kami berdua sama-sama mengajukan dana ke bank BRI untuk digunakan usaha baru. Kami sepakat untuk mencoba mencari usaha yang prospek pada saat itu. Akhirnya Idham menemukan usaha Rental mobil, dan pada saat itu saya belum menemukan usaha yang cocok buat kami jalani sedangkan dana pinjaman sudah turun dan harus segera di putar. Kami mencoba berdiskusi tentang usaha rental mobil yang baru dijalani oleh sahabat saya itu. Pada akhir pembicaran saya tertarik dengan usaha tersebut dan mencoba mengikuti jejak kawan kami tadi. Begitu sampai di rumah saya mencoba berdiskusi dengan istri tentang prospek usaha rental mobil. Tapi pada saat itu istri saya kurang setuju karena kita tidak punya back up dana untuk menganggulangi setoran ke dealer. Dan yang membedakan keadaan kami dengan Idham pada saat itu adalah apapun keputusan yang diambil oleh dia selalu di dukung oleh istri dan seluruh keluarganya dan bahkan selama empat bulan pertama untuk back up dana setor ke dealer di Bantu oleh saudara-saudaranya, walaupun dengan sistem pinjam. Karena bingung mau diapakan uang tersebut akhirnya kami sepakat membeli sebuah mobil bekas tahun delapan puluhan.
Hari demi hari berjalan biaya operasional mobil kami semakin besar, setelah berjalan selama enam bulan akhirnya kami menjual mobil kami dan sebagian uang kami bayarkan angsuran bank dan selama setahun kami harus mencicil sisa cicilan bank padahal uang yang kami terima sudah tidak berbentuk apa-apa. Setelah dua tahun berjalan kami bertemu lagi dengan idham kholid ternyata usaha rental mobilnya berkembang pesat, dan pada saat itu dia telah mempunyai lima armada mobil dan beliau telah membeli lima ratus meter tanah.
 Akibat kesalahan dalam bertindak dan mengambil keputusan saya harus berhutang dengan bank dan tanah seluas enam puluh meter terjual untuk membayar sisa angsuran bank. Kalau sendainya pada saat itu saya berkata tidak untuk membeli mobil bekas dan berkata ya untuk memulai bisnis rental mobil atau usaha lain yang lebih menguntungkan atau tidak sama sekali meminjam pada bank mungkin kerugian kami tidak sebesar ini. Biarlah semua itu menjadi pelajaran berharga buat kami, kami yakin pada suatu saat nanti akan mendapatkan giliran sukses seperti teman kami Idham.
Setelah berjalan selama dua tahun dengan belajar dari pengalaman sebelumnya kami memutuskan untuk konsentrasi di dunia pendidikan dan kebetulan pada saat itu saya mendapat Amanah menjadi kepala sekolah di sebuah SMA Swasta.  Sambil menjalankan tugas di Yayasan orang lain, kami mulai merintis lembaga pendidikan sendiri di bawah Yayasan Maqoma Mahmudah. Dari hasil membangun dunia pendidikan, kami saat ini telah memiliki sebuah lembaga pendidikan yang kami kelola bersama dengan istri dan teman-teman satu profesi.
Dari pengalaman ini saya dapat diambil suatu kesimpulan, berkat ketegasan dalam mengambil keputusan kami telah merasakan manfatnya bukan hanya buat kami tapi juga untuk orang-orang di sekitar kami. Kami tidak menyesal karena telah beberapa kali berbuat kesalahan dan kami ingat pesan Pak Mario teguh “banyak-banyaklah berbuat kesalahan sejak awal”. Bob Sadino juga berkata : kalau mau sukses dan berhasil, cari kegagalan, cari kekecewaan, cari air mata itu. Success is only a small dot on the top a mountain of failures. Kami bersyukur keputusan yang telah kami ambil lewat musyawarah dengan istri sekarang membuahkan hasil yang baik, baik untuk saya, baik untuk istri juga baik untuk anak-anak dan lingkungan sekitar rumah kami.     

5.      Tidak Sombong Atas Keberhasilan
Banyak orang besar yang jatuh karirnya karena kesombongannya. Pada awalnya ketika seseorang belum menjadi apa-apa biasanya memiliki sikap yang baik dan bijaksana akan tetapi ketika seseorang sudah mendapatkan kedudukan dan mencapai semua yang diinginkan suka lupa diri sehingga kesombongannya justru dapat meruntuhkan karir yang selama ini dengan susah payah mereka perjuangkan.
Saya banyak bertemu dengan orang-orang yang merasa kecewa dengan kesombongan seseorang yang telah berhasil mencapai kesuksesanya. Dalam Bisnis MLM banyak para leader yang jatuh dan hancur jaringanya karena termakan oleh ucapanya sendiri. Termakan oleh janji-janjinya yang palsu dan iming-iming kesuksesan yang instant. Lalu setelah bergabung para leader mendokrinya dengan kesombongan dan pamer keberhasilan dan harta yang telah mereka dapatkan. Pada awalnya mereka percaya lalu menginfestasikan modalnya ke bisnis jaringan tersebut. Begitu mereka telah berinfestasi lalu ditinggalkan begitu saja karena dianggap sudah tidak menguntungkan dirinya. Dengan sombongnya mereka berkata anda tidak sukses karena anda tidur terlalu lama harusnya tugas leader adalah membangunkan para mitranya agar tidak tidur terlalalu panjang.
Beberapa kendala mengapa jaringan mereka hancur salah satu penyebabnya adalah, mereka merasa para down line (orang-orang yang masuk dibawah jaringannya) bukan sebagai mitra tapi sebagai bawahan. Sehingga mereka tidak bisa menjaga perasaan si down line dan menyebabkan para down line tidak aktif. Saya pernah ikut sebuah MLM yang bagus produknya berkualitas dan sistem jaringan yang baik. Pada bulan pertama saya bisa mendapatkan omset dari bonus yang menurut ukuran kami besar satu juta lima ratus rupiah. Pada saat omset kami mulai naik sang leader yang selama ini membimbing kami bersikap sombong dan terlalu memaksa kami untuk bekerja lebih giat lagi sehingga banyak diantara jaringan saya yang harus meninggalkan pekerjaan pokoknya. Dan ada sebagian yang berhenti dari pekerjaannya, karena selalu disinggung kalau kita masuk MLM kemudian masih mengerjakan pekerjaan yang lain diri kita ibarat gajah sirkus yang masih terikat kakinya. Padahal posisi mereka di MLM kurang masih belum aman sehingga biaya operasional yang harus dikeluarkan melebihi bonus yang di terima setiap bulan.
Semakin lama semakin banyak orang yang kecewa dengan sikap sombong sang leader. Pada bulan keempat jaringan kami tak lagi menghasilkan omset yang diharapkan dan satu persatu mitra kami banyak yang tidak aktif dan pada bulan kelima tidak ada omset yang masuk sama sekali. Dan dengan prilaku kesombongan leader tersebut menambah deret kekecewaan orang pada bisnis MLM padahal kalau dijalankan dengan prilaku saling menghargai dan percaya satu sama lain dan saling membantu bisnis MLM ini menjanjikan masa depan yang baik. Sebagai contoh dalam bisnis MLM dan perusahan yang sama banyak leader yang sampai saat ini tetap bertahan dengan omset ratusan juta perbulan seperti Muhammad Yusuf dan Ust.Joko. Saya tahu persis pribadi beliau yang santun dan pandai menghargai orang lain dan tidak pernah mengecewakan para mitranya. Ketika saya bertanya bagaimana cara menjalankan bisnis ini beliau menjawab dengan penuh bijaksana lakukanlah dengan semangat sesuaikan dengan kemampuan kita dan jangan memaksakan diri sehingga menyusahkan diri kita sendiri. Dan jawabanya ada pada masing-masing individu karena berapa kekuatanya hanya masing-masing individu yang tahu. Lain halnya ketika saya bertanya pada leader yang sombong beliau akan  menjawab seperti ini :” coba anda lihat saya setahun saja saya jalankan usaha ini sudah bisa menikmati kekayaan seperti ini, kalau bisa tinggalkan pekerjaan anda, pinjam ke bank atau jual tanah anda bila tak punya modal karena usaha itu perlu modal yang berbentuk uang. Padahal menurut pengetahuan yang saya ketahui modal itu tidak hanya berbentuk uang tapi bisa pengetahuan, bisa juga tenaga dan bisa juga kepercayan. Sehingga banyak mitra kami yang harus mengeluarkan uang jutan rupiah hanya untuk mendapatkan bonus yang hanya ratusan ribu rupiah.
Beberapa bulan kemudian setelah jaringan dan mitra saya hancur beberapa jaringan rekanan saya yang berada di bawah jaringan sang leader tersebut mulai tumbang satu persatu, kendaraan pribadi yang menjadi bonus dengan sistem kredit mulai tidak terbayar dan terancam di tarik oleh leasing. Dan bahkan ada beberapa mitra yang sudah di tarik kendaran pribadinya. Dan sang leader ini pun berupaya memperbaiki jaringannya kembali dan bagi mitra yang sudah terlanjur kecewa, hanya jawaban “ Anda sudah terlambat mengapa tidak dari dahulu” hanya ucapan itu yang di dapatkan dari muka-muka mereka yang kecewa.
Apabila kita mendapatkan sesuatu yang merupakan anugerah dari Tuhan misalnya berupa kemenangan, dan dalam hal apa pun. Kita tidak boleh sombong, bahwa sesuatu itu “diperoleh karena saya”. Di dalam Alquran Allah SWT menjelaskan tentang kelemahan-kelemahan manusia seperti Firmannya :
اِنَّ اْلإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا ( 19 ) اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًا ( 20 ) وَاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًا (21 ).
“Sesungguhnya proses terjadinya manusia (membuatnya) tak stabil. Bila mendapat kegagalan lekas berputus asa. Bila mendapat kemenangan cepat menepuk dada (Q.S 70 :19-21)
Dari ayat tersebut sangat jelas sifat manusia sesungguhnya seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut yaitu bila mendapat kegagalan dia berputus asa dan jika mendapat kemenangan dia menepuk dada. Maka dari itu Rasulallah SAW memberikan peringatan terhadap umatnya agar selalu menghindari kedua sifat tersebut dalam hadis yang di riwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi Beliau bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِه مِثْقَالَ مِنْ كِبْرٍ.
“Tidak akan masuk surga seseorang yang punya penyakit kibir (sombong) walaupun sebesar zarah.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
Dalam ajaran Islam Allah SWT menyuruh kita ketika mendapatkan kenikmatan harus semakin menundukan diri di hadapanNYA, dan memperbanyak Istigfar (Permohonan ampun), agar dalam hati kita tidak terdapat sikap sombong. Nabi besar Muhammad SAW mencontohkan pada dunia ketika baru pertama kali menaklukan Kota Mekah, sebuah kota yang besar tidak diwarnai dengan pertumpahan darah. Coba kita bandingkan dengan penaklukan kota lain dalam sejarah seperti yang dilakukan oleh Israel selalu disertai dengan pertumpahan darah dan berjatuhanya korban. Akan tetapi peristiwa penaklukan kota Makkah, merupakan sebuah kemenangan yang sangat indah tanpa ada pertumpahan darah sama sekali. Inilah sebuah kemenangan yang besar dan gemilang. Dan sikap yang ditunjukan oleh rasulullah dan pengikutnya pada saat itu adalah mengembalikan semuanya pada sang pencipta, bertasbih, memuji-Nya dan memohon ampun pada-Nya. Dan dalam diri mereka tidak ada sedikitpun sikap sombong dan bangga atas keberhasilanya menaklukan kota Makkah.

6.      Selalu berdoa agar kebaikan selalu berpihak pada kita
Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau berdoa dan meminta pada sang pencipta Allah SWT padahal Beliau selalu memerintahkan pada hambanya untuk meminta apapun yang mereka inginkan. Seperti dalam Firmannya:
اُدْعُوْنِى اَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah padaku niscaya akan aku kabulkan do’a-mu”.
Dalam konteks Islam doa dapat merubah takdir (nasib baik atau buruk) seseorang. Dan selain itu juga kita dilarang berdoa untuk ketidakbaikan rasulullah SAW bersabda:
وَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَدْعُوْا عَلى اَنْفُسِكُمْ وَلاَ تَدْعُوْا عَلى اَمْوَالِكُمْ لاَ تُوَافِقُوْا مِنَ اللهِ سَاعَةً يَسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءً فَيَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. ( رواه مسلم )
“Djabir r.a berkata Rasulullah SAW bersabda : jangan suka berdoa yang tidak baik terhadap dirimu sendiri atau anak-anakmu atau harta milikmu, jangan sampai kamu bertepatan pada saat di mana Allah menerima do’a, maka di mustajabkan doa itu bagi kamu (HR Muslim). 
Dalam berdoa Rasulullah SAW menjelaskan beberapa perkara: beliau menerangkan bahwa setiap doa-doa yang di munajatkan oleh setiap hambanya akan di kabulkan oleh Allah SWT kecuali orang yang memutus silaturahmi dan orang yang berputus asa karena doanya selama ini belum di kabulkan lalu berkata: “Saya telah berdoa dan berdoa tetapi tidak juga di terima, kemudian orang itu menyesal dan tidak berdoa lagi.

Didalam berdoa juga terdapat waktu-waktu yang mustajab Rasulullah Saw bersabda:
وَعَنْ اَبِى اُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَيُّ دُعَاءٍ اَسْمَعُ قَالَ : جَوْفُ اللَّيْلِ اْلاخِرِ وَدُبُرِالصَّلوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ  ( رواه الترمذى )
Abu Umamah r.a berkata : Rasulullah SAW ditanya : Doa waktu apakah yang lebih di dengar oleh Tuhan (lebih mustajab) jawab nabi: Di tengah malam dan sesudah sembahyang Fardu (shalat lima waktu). (HR Tirmidzy)
Telah begitu jelas di dalam keterangan hadis tersebut  bahwa tiada doa seorang hamba yang tertolak, hanya penerimaanya terbagi menjadi tiga : di beri kontan atau di gunakan untuk menghindari bala bencana, tau di tunda pemberiannya hingga di akhirat kelak, semua itu menurut kebijaksanaan Allah SWT yang Maha Belas Kasih kepada hamba-hambanya.

7. Hindari 5 hal yang dapat menurunkan semangat anda
Untuk dapat mempertahankan semangat kita agar tetap langgeng seperti sedia kala. Perlu diperhatikan dan dihindari beberapa hal yang dapat menurunkan semangat kiat diantaranya : kebosanan dapat menurunkan semangat,  kurang sabar dan berhenti melakukan sebelum berhasil, Kurang menghargai waktu dan selalu menunda pekerjaan, Kurang menghargai orang lain dan tidak bisa memotivasi, Merasa tidak mampu.


7.1. Kebosanan dapat menurunkan semangat
Rutinitas yang kita lakukan sehari-hari tanpa adanya hal-hal yang baru akan menimbulkan kebosanan. Rutinitas yang dapat menimbulkan rasa bosan dalam sebuah organisasi  jika dibiarkan berlanjut akan tumbuh menjadi kebencian dan penghindaran terhadap pekerjaan. Variasi-variasi baru dalam melakukan, cara-cara melakukan dan alas an untuk mengerjakan dapat membangun semangat kita kembali dan membuat semangat baru. Pastikan bahwa kita dapat mentransformasikan semua pekerjaan diorganisasi yang akan kita bangun menjadi sebuah proyek yang jelas dengan memperhatikan empat hal yang harus dikerjakan, yaitu : Apa hasil yang akan dicapai, siapa yang bertanggung-hasil, dan kapan harus selesai.

7.2 Kurang sabar dan berhenti melakukan sebelum berhasil
Setiap manusia jika ingin sukses harus memiliki sifat sabar dalam dirinya, tanpa adanya sikap sabar apapun yang akan kita kerjakan berapa biaya yang kita keluarkan dan sebaik apa rencana kita tidak akan berhasil dengan baik. Mengapa banyak orang yang gagal dalam hidup dan berujung defresi, selain kurang sabar mereka berhenti sebelum mencapai impiannya. Setiap manusia memiliki impian dalam hidup, memiliki cita-cita dan keinginan, karena dorongan yang kuat dan keyakinan dalam diri setiap hari kita berusaha dan berdoa dengan penuh kesabaran dan harapan walaupun lama, penuh dengan cobaan dan pengorbanan. Allah SWT berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْئٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِالصَّابِرِيْنَ.
“Dan sungguh kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S 2 : 155)
Tetaplah bertahan dalam kesabaran yakinlah Allah SWT akan mengabulkan segala harapan-harapan kita karena Allah SWT tak pernah tidur dan selalu mendengar doa dari hamba-hambanya yang sabar. 


7.3 Kurang menghargai waktu dan selalu menunda pekerjaan
Salah satu sifat buruk manusia adalah malas dan suka menunda-nunda waktu untuk melakukan pekerjaan. Seseorang yang memiliki proyek besar dalam usahanya karena memiliki sifat malas dan selalu menunda-nunda pekerjaan akan terlambat dalam menyelesaikan pesanan yang berakibat terlambatnya pengiriman dan melebihi batas waktu yang telah di sepakati. Kalau sifat malasnya tidak segera di hilangkan akan berakibat patal pada kepercayaan pelanggan yang akan berakibat pada kebangkrutan perusahannya. Seorang pekerja yang malas dan sering terlambat datang ke tempat kerja akan terancam di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja.
Dalam ajaran Islam menunda-nunda waktu sangat dilarang, hal ini tertuang dalam perintah mengerjakan shalat lima waktu yang dianjurkan dilaksanakan pada awal waktu, bagi mereka yang suka menunda-nunda waktu shalat karena bermalas-malasan termasuk orang yang melalaikan perintah shalat. Makna yang tekandung dalam perintah shalat adalah agar hidup kita sukses, harus disiplin,tepat waktu dan menghindari sifat malas. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Ibadatu Fil Islam beliau menjelaskan tentang beberapa hikmah ibadah shalat. Kenapa begitu kuat perintah shalat ini, sehingga dalam keadaan bagaimanapun harus dilaksanakan? Beliau mengatakan, pertama, shalat itu akan menumbuhkan kekuatan mental kita. Menumbuhkan daya tahan dan kepercayaan diri kita. Sehingga ketika mengahadapi berbagai masalah apapun kita bisa mengatasinya dengan baik. Orang yang baik shalatnya adalah orang yang yakin betul bahwa segala sesuatu Allah-lah yang menentukan. Manusia hanya bisa berusaha; dan manusia akan dikembalikan kepada Allah SWT Sebagaimana  Firmannya :
اَلَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُلقُوْارَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ.
Yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS. 2:46).

Hikmah kedua dari ibadah shalat adalah akan menumbuhkan kekuatan Akhlak. Sebagai manusia dalam keseharian kita berinteraksi dengan orang lain kemudian ingin melakukan hal-hal yang tidak baik, dan merugikan orang lain, tapi kemudian datang waktu shalat dan orang itu melakukan shalat dengan tertib dan teratur, maka ia akan mengurungkan niatnya berbuat yang tidak baik dan kembali ke jalan yang lurus. Sehingga shalat yang dia lakukan menjadikan kontrol buat dirinya untuk selalu menjadi orang yang baik dalam hidup ini.
Dalam perintah mengerjakan shalat umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat dengan cara berjamaah (bersama-sama), hal ini menggambarkan agar kita selalu mengutamakan kebersamaan dalam melakukan segala sesuatu, karena segala sesuatu yang dilaksanakan secara bersama-sama akan menghasilkan yang lebih baik dan berkwalitas. Termasuk kalau kita ingin menghilangkan sikap malas kita juga membutuhkan orang lain untuk selalu mengingatkan kita agar tidak malas dalam melekukan sesuatu. Seorang suami yang bekerja pada pagi hari harus bisa bekerja sama dengan istrinya untuk membangunkannya lebih pagi dan menyiapkan segala keperluan sebelum berangkat ke tempat kerja. Seorang Artis yang sibuk dan banyak job yang harus ditangani butuh seorang manajer untuk mengatur semua kegiatan dan jadwal yang harus dilaksanakan setiap harinya. Seorang pengusaha besar membutuhkan sekertaris untuk mengatur kegiatan mana yang harus segera dilaksanakan setiap harinya sehingga proses produksi berjalan lancar dan kekecewaan pelanggan dapat segera diatasi.
Oleh sebab itu kalau kita ingin sukses dalam hidup ini hindari sifat malas dan menunda-nunda pekerjaan. Lakukanlah pekerjaan dengan semangat dan setiap pagi hari katakan dalam hati kecil kita bahwa hari ini adalah hari yang terbaik sehingga tidak ada alasan untuk bermalas-malasan.

7.4 Kurang menghargai orang lain dan tidak bisa memotivasi
Banyak diantara kita yang merasa bahwa diri kita yang paling benar, paling berhasil paling berpendidikan dan paling sukses, sehingga perasaan-perasaan itu membuat kita merasa sombong dengan kelebihan yang kita miliki. Dari sikap sombong ini timbul suatu sikap merendahkan orang lain, dan pada akhirnya tidak mau menghargai oring lain terlebih-lebih kalau orang yang kita temui tersebut secara status sosial lebih rendah dari kita. Kalau sikap seperti ini terus kita pelihara dan kita tidak berupaya merubahnya akan menjadi penyakit hati, dan pada akhirnya akan menghancurkan karir kita sendiri. Jika kita ingin memotivasi orang lain harus di mulai dengan memotivasi diri kita terlebih dahulu, jika kekuatan motivasi dalam diri kita sangat kuat akan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Usahakan kita tetap tegar di hadapan mereka walaupun kita dalam keadaan banyak masalah

7.5 Merasa tidak mampu
Perasaan ini biasanya timbul karena pengalaman pahit seseorang yang pernah dialami sebelumnya. Mungkin mereka pernah gagal, defresi, atau pernah mengalami trauma dan sebagainya. Jika perasaan ini terus di pelihara dan kita tidak mencoba mengatasinya selamanya akan menjadikan diri kita lemah dan tidak berdaya. Secara psikologi rasa tidak mampu dapat di bangkitkan dengan mulai bertindak, atau melakukan sesuatu yang kita anggap kita tidak akan mampu melaluinya. Misalnya orang yang takut akan ketinggian akan hilang rasa takutnya itu apabila dia benar-benar merasakan ketinggian dengan berdiri diatas gedung bertingkat dan mulai merasakan betapa indahnya pemandangan yang dapat disaksikan lewat ketinggian tersebut. Jadi kalau kita ingin menghilangkan rasa takut dan merasa tidak mampu, kita harus melakukannya  walaupun akan gagal dan gagal lagi. kemampuan seseorang dapat dibangkitkan apabila dia mau merubahnya yang paling penting adanya kemauan dari dalam diri kita untuk berubah kearah yang lebih baik lagi.

PENUTUP
Semangat dalam hidup harus selalu ada dalam diri manusia yang hidup. Karena manusia adalah makhluk yang harus selalu bergerak. Setiap manusia yang ada di muka bumi ini agar bisa bertahan hidup harus berjuang. Hal ini sesuai dengan teori berjuang untuk hidup(Strunggle for existence) yang di kembangkan oleh ahli biologi muslim Al-jahid (781m-869m), “Hidup ini penuh dengan perjuangan dan untuk dapat bertahan hidup semua mahluk hidup harus berjuang jika kalah dalam memperjuangkan hidup mereka akan punah”.  Yang menjadi pertanyaan kita mengapa di antara kita Banyak orang yang gagal dan berujung depresi, karena kebanyakan mereka berhenti berjuang sebelum mencapai apa yang di cita-citakan akibat kurang sabar dan menurunya semangat.
 Banyak diantara kita yang mampu membangun semangat baik terhadap diri kita maupun orang lain, akan tetapi hanya sedikit orang yang mampu mempertahankan semangat itu agar terus langgeng sampai tua dan meninggal dunia. Rahasia dari keberhasilan beberapa orang sukses dari berbagai profesi,  salah satunya adalah karena mereka selalu mempertahankan semangatnya bahkan sampai tua dan meninggal dunia. Sesungguhnya kesuksesan seseorang  di tentukan oleh orang itu sendiri. Maukah dia menjadi orang yang sukses sesuai dengan keinginannya. Kesuksesan perlu di perjuangkan kita tidak akan menemui kesuksesan tanpa adanya usaha yang nyata, dan hanya menunggu mukjijat yang datang. Ada tujuh  cara mempertahankan semangat agar tetap bertahan sampai kita mencapai apa yang yang diimpikan. Tujuh resep tersebut adalah Berani Membangun Sebuah Impian, Tetap dalam rutinitas yang membesarkan anda, Membuat Inovasi Baru, Tegas dalam bertindak dan berani dalam Mengambil keputusan, Tidak Sombong Atas Keberhasilan, Selalu berdoa agar kebaikan selalu berpihak pada kita, dan  Hindari 5 hal yang dapat menurunkan semangat anda.
Dari uraian yang penulis ungkapkan diatas, tentunya kesemuanya itu sangat jauh dari kesempurnaan. Niat penulis hanya ingin berbagi pengalaman, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih menyenangkan, pandai bersyukur atas keberhasilan, tidak bangga dan menyombongkan diri dengan keberhasilan yang telah kita raih, selalu tawakal atas segala musibah yang menimpa diri kita, pandai menghargai orang lain tanpa memandang status dan  kedudukan, menjauhi prasangka buruk, selalu optimis dalam hidup ini dengan positif thinking, serta pandai memotivasi diri sendiri dan orang lain. Selamat mencoba dan menjadi pribadi yang di  Ridhoi Sang Kholik Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Imaduddin, Abdulrahim, Muhammad, Kuliah Tauhid, Yayasan Pembina Sari Insan: Jakarta, 1990.
Alquran dan terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Alquran: Jakarta, 1971.
An-Nawawi, Imam, Zakaria, Abu, Yahya bin Syarf, Riadhus Shalihin, PT AlMaarif: Bandung, 1987.
Teguh, Mario, Becoming a Star, Syaamil Cipta Media; Jakarta, 2006.
Schwartz, D.J, Dr, Berpikir dan berjiwa besar, Gunung Jati: Jakarta, 1978.
Vincen, Peale, Norman, Berpikir Positif, Binarupa Aksara; Jakarta, 1990.
Hafidhuddin, Didin, KH, Tafsir Al-Hijri Kajian Tafsir Alqur’an Surat An-Nisa , PT. Logos Wahana Ilmu: Jakarta, 2000


[1] Dr. D.J. Schwartz, Berpikir dan Berjiwa Besar ( Jakarta : Gunung Jati 1978) P.6
[2] Andrie Wongso, http : //ndents2s.wordpress.com/2011/01/07/berani-mimpi-berani-sukses/
[3] Op.cit,  P. 172
[4] Op.cit,  P.7

4 komentar:

  1. dibuat buku atuh, menurut saya hasil tulisannya bagus memberi inspirasi

    BalasHapus
  2. Terima kasih kang...Tulisan ini baru masuk buletin Universitas Ibn Khaldun Bogor....Semoga bermanfaat....

    BalasHapus
  3. terimakasih ,, bermanfaat sekali ...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sudah membaca tulisan ini semoga bermanfaat dan menjadi nilai ibadah amin...

      Hapus