Sebagai manusia berbuat salah
merupakan kodrat yang tak bisa di pungkiri, namun prilaku sadar dan memohon
maaf atas segala kesalahan merupakan suatu keharusan. Pada kenyataannya tidak
semua manusia di berikan kemudahan untuk
mengungkapkan kata maaf ketika dia berbuat salah. Seorang pengendara
mobil yang sudah jelas salah akan berupaya marah ketika mobilnya
menyerempet sepeda motor karena ingin menghindar
dari tanggung jawab dan bahkan mengumpat dan menyalahkan si pengendara sepeda
motor yang sedang sekarat kesakitan tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk
membela diri. Seorang ayah atau ibu akan merasa enggan dan gengsi ketika
berbuat salah pada anak lalu meminta maaf pada anaknya. Padahal beban psikologi
yang kita tanamkan pada jiwa dan pikiran mereka akan terus hidup dan terpatri
di bawah alam sadarnya. Kalau kita tidak cepat mengurainya akan menjadi beban
psikologi seumur hidup mereka. Memang kata maaf itu hanya memiliki dua
kata MA, dan AF tapi lebih berat di
ucapkan daripada ribuan kata yang kita ucapkan ketika ngerumpi dengan tetangga
sebelah rumah. Hal itu terjadi karena adanya perasaan gengsi dan Egosentris. Padahal
kita tahu terjadinya perang karena sifat ego, terjadinya keretakan rumah tangga
karena antara suami istri saling mempertahankan ego. Kata ego bila di tambah
dengan huru B di depanya menjadi kata yang kurang sopan, itu lah julukan yang
harus di tanggung oleh orang yang mempertahankan EGO nya. Perceraian yang terjadi
bukan hanya di awali masalah ekonomi
tapi yang lebih dominan adalah faktor egoisme kedua pasangan dalam
mempertahankan prinsif mereka sedangkan faktor ekonomi hanya pemicunya saja. Kalau
hanya faktor ekonomi semua pasti sudah tahu bahwa rijki kita sudah di atur oleh
yang Maha Kuasa dan setiap manusia sudah punya jatah rijkinya masing masing. Kalau
pemicunya masalah ekonomi kita banyak melihat pasangan yang telah bercerai
mereka tetap memiliki penghasilan masing-masing dan bahkan lebih sukses dari
sebelumnya. Tapi pernahkah setiap orang
tua yang telah bercerai berpikir tentang masa depan anak mereka, saya yakin dalam
pikiran mereka yang namanya masa depan itu hanya materi, pendidikan dan karir. Mereka
semua salah mereka telah melupakan perasaan dan beban pikiran anak-anak yang di
tinggalkanya. Anak-anak bukan hanya butuh materi, pendidikan dan karir tapi
lebih daripada itu, kasih sayang dari kedua orang tuanya lebih mereka butuhkan
dari sekedar materi.
Ayo mulai dari sekarang bagi anda
yang menjadi suami, istri atau orang tua, jangan sulit mengucapkan kata maaf
kepada istri, Suami atau anak-anak yang kita sayangi bila kita berbuat salah. Jangan
menunggu pasangan kita meminta maaf terlebih dahulu. Kata pak Mario teguh “seorang
suami yang baik akan meminta maaf walaupun dia tidak bersalah” dan semua istri
akan sangat senang memiliki suami seperti itu. Hilangkan gengsi kita meminta
maaf kepada anak-anak kita ketika kita berbuat salah, peluklah hangat-hangat,
ucapkan kata: “ maaf ya nak kalau ayah/ibu berkata yang kurang baik pada mu,
maaf ya nak kalau kamu tadi mendengar ayah/ibu berdebat masalah ekonomi,
masalah pekerjan atau masalah pergaulan. Ayah/ibu akan mencoba memperbaiki
sifat kami yang kurang baik demi masa depan kalian. Setelah Stessing perlu ada
penguraian emosi, stresing ringan itu
sangat penting dalam memicu semangat untuk menjadi lebih baik. Kalau stressing
tak di urai akan menjadi beban psikologi
yang berkepanjangan. Setelah kita saling berpelukan kasih sayang di antara kita
akan semakin tumbuh dan bersemi dan pada suatu saat nanti kita kan menuai kebaikan
dari apa yang kita usahakan hari ini. Kalau
setiap rumah tangga memiliki sifat mudah meminta maaf apabila bersalah dan
mudah memaafkan kesalahan orang lain insya Allah akan lahir pemimpin-pemimpin
yang baik di masa yang akan datang karena dari rumah tangga yang Harmonis
inilah akan lahir bangsa yang baik. Bangsa yang menjadi panutan bagi
bangsa-bangsa lain di dunia, menjadi pendamai bagi bangsa yang sedang
berperang, menjadi pemimpin dunia yang di segani karena memiliki akhlak dan
perilaku yang baik. Waalohu a’lamu bissowaf.